Rabu, 23 Maret 2011

ANALISIS MODAL DAN KEUNTUNGAN

ANALISIS USAHA

Budi daya jamur kuping dapat dikembangkan sebagai usaha sampingan untuk menambah kebutuhan gizi dan pendapatan keluarga. Lokasi budi daya jamur kuping dapat dibangun di pekarangan atau kebun-kebun di lereng pegunungan atau perbukitan yang rimbun dan teduh ternaungi pepohonan.

Bahan dan peralatan yang diperlukan dapat diperoleh di sekitar lokasi usaha atau dibeli di pasar dengan harga relatif murah. Biaya operasional yang relatif besar dapat ditopang melalui usaha patungan atau usaha bersama dalam bentuk koperasi.

Seiring dengan kebutuhan dan perubahan pola konsumsi masyarakat akan menjamin distribusi dan pemasaran produk jamur kuping dari produsen kepada konsumen. Jamur kuping dapat dipasarkan dalam keadaan segar, olahan, ataupun awetan (jamur kuping kering). Margin tataniaga jamur kuping relatif rendah dibandingkan dengan produk-produk jamur sejenis ataupun beberapa komoditas dan produk pertanian lain. Singkatnya, prospek usaha budi daya jamur kuping cukup menjanjikan jika dikembangkan dari usaha sampingan menjadi usaha komersial skala menangah dan besar (industri).

Setiap pengelolaan usaha selalu terkait dengan penggunaan dan pe¬manfaatan sumber daya dan dana. Pengelolaan dan tataguna sumber daya alam berupa lahan dan air mencakup pengawasan, perawatan, dan peme¬liharaannya. Sedangkan operasional pemanfaatan sumber daya tenaga kerja menyangkut jumlah dan kualitas menurut kemampuan atau profesionalisme dan tingkat kesejahteraannya.

Suatu usaha pembibitan dan pemeliharaan (penanaman) jamur kuping menuntut pengelolaan optimal agar pengembangannya tidak memiliki risiko kegagalan. Sistem pengelolaan yang tepat akan mampu merespon kendaL: teknis dan non-teknis yang biasa dihadapi setiap usaha budi dayajamur kuping.

Penggunaan dana untuk pembiayaan operasional teknis dan non-leknis perlu diperlimbangkan secara cermat dan akurat. Pembiayaan-pembiayaan da¬lam pengadaan dan penggunaan bahan atau peralatan serta pengaturan logistik (pergudangan) harus dipertimbangkan berdasarkan prioritas kebutuhan.

Tujuan utama usaha budi daya jamur kuping adalah menghasilkan bibit dan produksi tubuh buah atau kemasan produk awet dengan sumber daya dan dana yang paling hemat. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dibuat analisis usaha lani atau analisis untung rugi yang berfungsi scbagai pedoman sekaligus pengendali operasional. Tetapi mengingat tcrhatasnya infionnasi harga sebagian peralatan pcmbibitan jamur kuring, maka analisis usaha tam I'm MUM dapat disajikan. Bagi masyarakat atau pengusaha yang ber¬minat membuka usaha pembibitan jamur kuping kiranya dapat menganalisis sendiri dengan menanvakan har`ra sebagian peralatan yang dibutuhkan ke toko atau pabriknya. Adapun analisis untung rugi pcmcliharaan jamur kupine salu periode pcnanaman (5 bul,1n) pada I(satu) unit kubung ukuran 84 m

BASIS JAMUR: BUDIDAYA JAMUR KUPING & BISNIS JAMUR

BASIS JAMUR: BUDIDAYA JAMUR KUPING & BISNIS JAMUR

BUDIDAYA JAMUR KUPING & BISNIS JAMUR

Jamur telah dikenal dan populer sebagai makanan lezat sejak abad XIV M. Jamur telah menjadi santapan spesial bagi pejabat negara saat dinasti Ming berkuasa di daratan China. Kelezatan dan rasa khas jamur tersebar di seluruh penjuru dunia sejak terbukanya perdagangan dan komunikasi pen¬duduk antar-negara dan benua. Jamur telah menjadi hidangan favorit seka¬ligus bergengsi.

Jamur tergolong komoditas yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan manusia. Tanpa jamur, mustahil dapat membuat roti, tempe, tape, taoco, oncom, dan berbagai obat-obatan, misalnya pinisilin. Beberapa jenis jamur merupakan sumber makanan yang setara dengan daging, ikan, dan makanan mahal dan bergizi. Jamur merupakan bahan pangan alternatif yang disukai (preferency) semua lapisan masyarakat. Aneka masakan jamur yang telah populer di Indonesia adalah timlo, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyati, dan bakmi.

Jamur mengandung protein dua kali lebih tinggi daripada asparagus dan kentang; empat kali lebih tinggi daripada wortel dan tomat; dan enam kali lebih tinggi daripada jeruk. Dan sekitar 15 asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh manusia, sedikitnya jamur mengandung 6 - 7 macam asam animo.

Ribuan jenis (species) jamur tumbuh dan berkembang di alam terbuka sesuai dengan habitat dan lingkungan (media) hidupnya. Sedangkan jamur¬jamur yang telah dibudidayakan dan telah populer serta memasyarakat seba¬gai makanan dan sayuran telah banyak diperdagangkan di pasar-pasar, antara lain jamur merang (Volvariella volvacea), jamur champignon (Agaricus bitorquis, A. campestris, dan A. bisporus), jamur kayu seperti jamur kuping (Auricularuia auricula, A. polytricha, dan Trimella fucifor^mis), jarnur payung shitake (Lentinus edodes), dan jamur tiram (Pleurotus cornzrcopiae atau Pleurotus sapidus, P Abalonus atau P. (vstidiostrs, PP ostreatzls, PP flabellatus, PP florida, P. sayor caju atau PP pulmonaris, dan Tricolotnaspp).

Tabel 1. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Jamur Kuping per 100 Gram
Zat Gizi Kandungan
Kalori (Energi) 128,0 kal.
Air 15,0 g
Karbohidrat 64,0 g
Lemak 0,005 g
Asam Amino Essensial 2,415 g
Vitamin B kompleks 0,1172 g
Thiamin 0,00008 g
Riboflavin 0,00019 g
Niacin 0,004 g
Ca (kalsium) 0,315 g
Tabell. Lanjutan
Zat Gizi Kandungan
K (kalium) 0,264 g
P (Fosfor) 1,348 g
Na (natrium) 0,837 g
Fe (besi) 0,036 g
Sumber: Quino (1981) dalam Tubus 271 Th XX111, 1992.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi DIY, 1999
Ditinjau dari aspek biologi, jamur kuping lebih unggul daripada jenis jamur lainnya. Jamur kuping relatif lebih mudah dibudidayakan. Pengem¬bangan jamur kuping tidak memerlukan lahan luas dan subur. Masa produksi jamur kuping relatif cepat sehingga periode pembiakan dan waktu panen Iebih singkat (pendek). Jarnur kuping dapat disimpan dalam bentuk kering sehingga memudahkan pelaksanaan pengemasan (packing) dan penyimpanan ataupun distribusi serta pemasarannya.

Dewasa ini peningkatan kebutuhan jamur kuping sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pendapatan serta perubahan pola kom¬sumsi penduduk dunia. Negara-negara konsumen jamur terbesar adalah Ame¬rika Serikat (AS), Kanada, Jerman, Jepang, Hongkong, Belgia, Inggris, Be¬landa, dan Italia. Rata-rata konsumsi jamur per kapita untuk penduduk Kana¬da dan negara-negara Eropa melebihi 1,5 kg/kapita/tahun. Sedangkan rata¬rata penduduk Inggris dan AS masing-masing sekitar I kg/kapita/tahun dan 0,5 kg/kapita/tahun.
Budi daya jamur kuping dapat dikelola sebagai usaha sampingan atau¬pun usaha ekonomis skala kecil, menengah, dan besar (industri). Negara-¬negara yang telah mengembangkan budi daya jamur kuping sebagai industri agribisnis andalan dan unggulan adalah China, Belanda, Spanyol, Francis, Belgia, dan Thailand. Negara-negara tersebut termasuk produsen jamur ter¬besar di dunia.

Selasa, 22 Maret 2011

BISNIS JAMUR

Berbicara bisnis yang satu ini, banyak orang tidak terlintas untuk menjalani bahkan untuk memikirkan bisnis jamur. Padahal kalau kita mau menjalankan bisnis ini dengan benar, bisnis ini akan memberikan perubahan yang dasyat dan luar biasa terhadap perekonomian petani jamur itu sendiri.
Apalagi " Indonesia kini masih mendatangkan jamur dari beberapa negara tetangga seperti Jepang,Cina,Korea. Karena dinilai Indonesia belum bisa menyediakan jamur sesuai kebutuhan yang diperlukan konsumen dalam Negeri. Oleh karena itu, sangat terbuka lebar untuk anda-anda yang ingin berbisnis jamur, kami siap menjadi mitra anda buat anda yang berminat dan memiliki keinginan menambah pendapatan keluarga anda.