Rabu, 23 Maret 2011

BUDIDAYA JAMUR KUPING & BISNIS JAMUR

Jamur telah dikenal dan populer sebagai makanan lezat sejak abad XIV M. Jamur telah menjadi santapan spesial bagi pejabat negara saat dinasti Ming berkuasa di daratan China. Kelezatan dan rasa khas jamur tersebar di seluruh penjuru dunia sejak terbukanya perdagangan dan komunikasi pen¬duduk antar-negara dan benua. Jamur telah menjadi hidangan favorit seka¬ligus bergengsi.

Jamur tergolong komoditas yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan manusia. Tanpa jamur, mustahil dapat membuat roti, tempe, tape, taoco, oncom, dan berbagai obat-obatan, misalnya pinisilin. Beberapa jenis jamur merupakan sumber makanan yang setara dengan daging, ikan, dan makanan mahal dan bergizi. Jamur merupakan bahan pangan alternatif yang disukai (preferency) semua lapisan masyarakat. Aneka masakan jamur yang telah populer di Indonesia adalah timlo, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyati, dan bakmi.

Jamur mengandung protein dua kali lebih tinggi daripada asparagus dan kentang; empat kali lebih tinggi daripada wortel dan tomat; dan enam kali lebih tinggi daripada jeruk. Dan sekitar 15 asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh manusia, sedikitnya jamur mengandung 6 - 7 macam asam animo.

Ribuan jenis (species) jamur tumbuh dan berkembang di alam terbuka sesuai dengan habitat dan lingkungan (media) hidupnya. Sedangkan jamur¬jamur yang telah dibudidayakan dan telah populer serta memasyarakat seba¬gai makanan dan sayuran telah banyak diperdagangkan di pasar-pasar, antara lain jamur merang (Volvariella volvacea), jamur champignon (Agaricus bitorquis, A. campestris, dan A. bisporus), jamur kayu seperti jamur kuping (Auricularuia auricula, A. polytricha, dan Trimella fucifor^mis), jarnur payung shitake (Lentinus edodes), dan jamur tiram (Pleurotus cornzrcopiae atau Pleurotus sapidus, P Abalonus atau P. (vstidiostrs, PP ostreatzls, PP flabellatus, PP florida, P. sayor caju atau PP pulmonaris, dan Tricolotnaspp).

Tabel 1. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Jamur Kuping per 100 Gram
Zat Gizi Kandungan
Kalori (Energi) 128,0 kal.
Air 15,0 g
Karbohidrat 64,0 g
Lemak 0,005 g
Asam Amino Essensial 2,415 g
Vitamin B kompleks 0,1172 g
Thiamin 0,00008 g
Riboflavin 0,00019 g
Niacin 0,004 g
Ca (kalsium) 0,315 g
Tabell. Lanjutan
Zat Gizi Kandungan
K (kalium) 0,264 g
P (Fosfor) 1,348 g
Na (natrium) 0,837 g
Fe (besi) 0,036 g
Sumber: Quino (1981) dalam Tubus 271 Th XX111, 1992.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi DIY, 1999
Ditinjau dari aspek biologi, jamur kuping lebih unggul daripada jenis jamur lainnya. Jamur kuping relatif lebih mudah dibudidayakan. Pengem¬bangan jamur kuping tidak memerlukan lahan luas dan subur. Masa produksi jamur kuping relatif cepat sehingga periode pembiakan dan waktu panen Iebih singkat (pendek). Jarnur kuping dapat disimpan dalam bentuk kering sehingga memudahkan pelaksanaan pengemasan (packing) dan penyimpanan ataupun distribusi serta pemasarannya.

Dewasa ini peningkatan kebutuhan jamur kuping sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pendapatan serta perubahan pola kom¬sumsi penduduk dunia. Negara-negara konsumen jamur terbesar adalah Ame¬rika Serikat (AS), Kanada, Jerman, Jepang, Hongkong, Belgia, Inggris, Be¬landa, dan Italia. Rata-rata konsumsi jamur per kapita untuk penduduk Kana¬da dan negara-negara Eropa melebihi 1,5 kg/kapita/tahun. Sedangkan rata¬rata penduduk Inggris dan AS masing-masing sekitar I kg/kapita/tahun dan 0,5 kg/kapita/tahun.
Budi daya jamur kuping dapat dikelola sebagai usaha sampingan atau¬pun usaha ekonomis skala kecil, menengah, dan besar (industri). Negara-¬negara yang telah mengembangkan budi daya jamur kuping sebagai industri agribisnis andalan dan unggulan adalah China, Belanda, Spanyol, Francis, Belgia, dan Thailand. Negara-negara tersebut termasuk produsen jamur ter¬besar di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar